Senin, 26 Mei 2014

Lima Sekolah Unggulan Turunkan Syarat Nilai

Lima sekolah unggulan di Palembang dua Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP)  dan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran kali ini menurunkan standar nilai akademi dari 7,5 menjadi rata-rata nilai raport tujuh mulai dari kelas 1-3. Penurunan ini disebabkan hampir semua siswa  pada semester awal kelas satu tidak memenuhi angka prestasi 7,5 di buku raport siswa.
 
Kelima sekolah itu adalah SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 9. Sedangkan sekolah menengah atas, masing-masing  AMA Negeri 5, SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 17. Sementara, SMA Negeri Sumsel (Sampoerna Academy) di tahun ajaran ini tidak menurunkan standar nilainya. Sekolah unggulan standar internasional ini tetap  diangka  7,5 sebagai syarat utama untuk bisa masuk.   
Kepala Dinas Dispora Palembang, Hatta Wazol usai acara open house SMA Negeri Sumsel (Sampoerna Academy), Sabtu (13/2) mengatakan, syarat masuk ke lima sekolah unggulan di Palembang ini, sepertinya  menghambat peluang bagi anak-anak untuk bisa belajar di sekolah yang diinginkan. Misalnya saja, nilai raport kelas  satu, hasilnya tidak mencapai 7,5. Faktor ini mungkin saja disebabkan karena anak baru beradaptasi pada sekolah barunya, setelah lulus dari SD. "Kebanyakan nilainya jatuh, karena kelas satu kan baru tamat SD sehingga perlu menyesuaian. Tetapi hasil raport kelas dua dan tinggi sudah mulai bagus," katanya.
Makanya, lanjut Hatta Wazol, atas saran dan permintaan kepala sekolah dan orang tua, sekolah  melakukan  tes kompetisi akademinya. Kita sudah panggil kepala sekolahnya," katanya.
Menyinggung target kelulusan siswa pada Ujian Nasional (UN) mendatang, Hatta mengatakan, ia tidak ada target. "Terpenting, tahun ini harus lebih baik tahun kemarin. Kalau tahu ini sama hasilnya dengan tahun kemarin, kita rugi."
Sementara Kabid Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Diknas Sumsel, Widodo mengatakan, Sumsel sudah memiliki target kelulusan siswa di masing-masing tingkatan antara 0,1-0,8 persen pada UN mendatang dan UN tahun sebelumnya kelulusan mencapai 98 persen. Apa yang ditargetkan ini sangat realitis karena berdasarkan hasil evaluasi dan kesiapan siswa menghadapi  UN serta simulasi yang dilakukan Dinas Diknas kabupaten dan kota. "Belajar dan ujian, inikan kegiatan rutin sehingga tidak ada kekhawatiran. Siswa kita semua siap, kalau ada yang khawatir, itu support bagi Diknas Sumsel," katanya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar