Selasa, 20 Agustus 2013

SEJARAH FISIKA

bad 18, Fisika disebut “Filsafat Alam”. Pertengahan Abad 19, Fisika, Kimia, Biologi disebut Ilmu Kealaman bukan bagian dari filsafat alam. Abad 20, Fisika, Kimia, Biologi, Psikologi, serta ilmu-ilmu sosial seperti ilmu ekonomi, ilmu pendidikan, sosiologi, ilmu hukum dan ilmu politik disebut ilmu-ilmu empiris.
Tidak terputus hubungan antara filsafat dengan ilmu lainnya. Dari sisi kajian ilmu-ilmu itu dipisah. Ilmu dapat menghancurkan peradaban dunia apabila tidak adanya kelarasan antara moral, etika, dan spiritualnya.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
Menurut Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
·       Periode Pertama,
Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis.
·       Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
·       Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
·       Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
Periode Sejarah Fisika menurut Boer Jacob (1968) perkembangan sejarah fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu:
{  Periode 1 (Antara zaman purbakala s.d. 1500) Belum adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan.
  Hasil perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak memuaskan.
  Sifatnya spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
  Eksperimen tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.

{  Periode 2 ( Sekitar 1550 – 1800) Perkembangan Fisika berdasarkan Metode Eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan, diakui, dan diterima sebagai persoalan yang ilmiah.
  Pertumbuhan penyelidikan berkembang pesat sekali dengan percobaan yang dipelopori oleh Galileo (1564-1642).
  Galileo meletakan pandangan modern dimana sains harus berdasarkan pengamatan dan percoban. Hampir 2 abad Galileo menghadapi dogma dan intoleransi kaum agama.
  Tokoh lain yang berperan Newton, Huygens, Boyle, dll.
  Prinsip yang berkembang : ”Ilmu dapat dikembangkan dan dimajukan sesuai dengan          teorinya yang berdasarkan eksperimen; diterima atau ditolak apabila teori sesuai atau berlawanan dengan eksperimen yang diperlukan untuk menguji teori tersebut”.

{  Periode 3 (Periode singkat, 1800 – 1890) Berkembangnya Fisika Klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
  Kemajuan pesat dari pertumbuhan dan perkembangan fisika klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
  Periode ini singkat, tapi kemajuannya pesat, hampir semua fisikawan percaya semua hukum fisika telah ditemukan dan selesai, sehingga penelitian dialihkan untuk memperbaiki validitas alat ukur dan perbaikan  metode pengukurannya.
               Beberapa fenomena dapat dicatat antara lain:
1.      Eksperimen Count Rumford dan Joule yang memberi dasar teori kinetik panas yang dikenal sekarang
2.      Pengamatan dan percobaan Young telah membuktikan interferensi dua berkas cahaya, yang mengukuhkan teori gelombang Huygens dari teori Corpuscular Newton
3.      Hasil Riset Faraday yang memberikan dasar kebenaran teori elektromagnetik maxwell.
  Banyak teknologi hasil fisika dipakai dalam kegiatan industry.

{  Periode 4 (Tahun 1887 s.d. 1925) Adanya fenomena mikroskopis (elektron dll). Teori Klasik semi moderen, Teori Kuantum masih terkait fisika klasik (the old quantum mechanics).
  Dimulai tahun 1887 dengan ditemukannya efek fotolistrik.
  Sepuluh tahun kemudian ditemukan berturut- turut: Sinar-X (1895), Radioaktivitas (1896), dan elektron (1900).
  Teori kuantum yang timbul masih dihubungkan dengan teori klasik semi modern, perkembangannya kurang pesat (the old quantum mechanics).
  Adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat langsung, seperti elektron dan neutron dimana fisika klasik tak dapat menerangkan fenomena tersebut sehingga dicari ilmu dan model-model baru lagi.

{  Periode 5 (Tahun 1925 s.d. sekarang) Fenomena mikroskopis revolusioner, dibuat teori baru yang tidak terkait Fisika Klasik (The new quantum mechanics).
  Dimulai perkembangan baru dengan dibuatnya teori-teori baru yang lebih revolusioner dengan tidak mengindahkan mekanika klasik (the new quantum mechanics). 
  Teori baru ini muncul berdasarkan uraian teoritis de Broglie, Heissenbergh, dan Schrodinger serta percobaan Davisson-Germer dan Thompson).
  Diitemukan prinsip mekanika matriks (Heisenbergh), Mekanika Gelombang (Schrodinger), dan Mekanika gabungan keduanya yang lebih umum (Dirac-Tomonaga).
  Mekanika kuantum yang dikemukakan Dirac dinamakan simbolic method, sifatnya sangat abstrak dan sukar dimengerti, dikenal dengan nama Relativistic quantum mechanics.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar