Ketika Pinokio berbohong, hidungnya memanjang. Mirip seperti Pinokio, ketika kita berbohong, hidung kita juga memberi tanda. Demikian menurut penelitian terbaru.
Namun, berbeda dengan Pinokio, hidung akan memanas dan bukan memanjang saat Anda mengatakan kebohongan. Peneliti psikologi dari University of Granada di Spanyol menggunakan termografi untuk mempelajari temperatur wajah seseorang dalam percobaan.
Mereka menemukan peningkatan suhu di sekitar hidung dan di otot orbital di sudut bagian dalam mata saat seseorang berbohong. Mereka juga menemukan bahwa temperatur wajah menurun untuk orang-orang yang melakukan tugas mental yang sulit dan meningkat untuk orang-orang yang mengalami kecemasan tinggi.
Para peneliti mengatakan, efek ini mungkin berhubungan dengan insula, bagian otak yang terlibat dalam kesadaran serta deteksi dan pengaturan suhu tubuh. Berbohong meningkatkan aktivitas pada bagian ini, menurut tim peneliti.
Termografi dapat digunakan untuk mempelajari keadaan emosional atau fisiologis yang dimanifestasikan melalui suhu tubuh, seperti rangsangan seksual, yang memanaskan area dada dan alat kelamin, dan bahkan empati.
Para peneliti mengatakan bahwa ketika orang yang sangat berempati melihat orang lain tersengat listrik pada bagian siku lengannya, mereka mengalami peningkatan temperatur pada bagian lengan seolah-olah merasakan sakit yang dialami orang lain itu.
Faktanya, penelitian terakhir menunjukkan bahwa sentuhan yang dilakukan pria terhadap wanita heteroseksual meningkatkan temperatur kulit, khususnya di wajah dan dada. Penelitian tersebut, yang dipublikasikan di jurnal “Biology Letters” pada 30 Mei, menunjukkan perubahan temperatur kulit dapat membantu meneliti masalah nafsu.
Selain mendeteksi emosi, kamera termal bisa mendeteksi orang yang sedang mabuk, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “International Journal of Electronic Security and Digital Forensics” tahun ini.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti di University of Patras di Yunani meminta 20 peserta yang sehat untuk meminum segelas bir setiap 20 menit, total empat kali minum. Setelah semua peserta minum, para peneliti mengambil gambar inframerah wajah mereka. Tim menemukan bahwa peserta yang mabuk, bagian hidung dan mulut mereka pada umumnya lebih panas dibandingkan dengan dahi.
Penelitian baru yang diberi nama "Pinokio effect"itu adalah bagian dari tesis doktoral dan belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar